PUPUS
waktu terus berkemas
betapa lekas siang menepi
meninggalkan kenangan yang berserak
pada jejak-jejak musim
sementara harapan menjemput ratap
mengunyah sisa mimpi
merumuskan perih
dalam pengembaraanku yang gamang
kulipat sisa kepedihan
ketika pintu dan jendela menujumu
tak lagi terbuka untukku
@1994